Artikel

Saudaraku Mari kita sejenak merundukkan kepala akan kemana kita hidup di dunia ini dalam sebuah hadist di terangkan Dari Nawwas bin Sam’an Al Anshari ra berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah saw tentang arti kebaikan dan dosa. Beliau bersabda; “ Kebaikan adalah budi pekerti yang indah. Sedangkan dosa adalah perbutan atau tindakan yang menyesakkan dada, padahal engkau sendiri segan sekiranya perbutanmu itu diketahui oleh orang lain.” (HR : Muslim)
Hati manusia ibarat kertas putih tanpa noda. Setiap kali ia melakukan dosa maka satu titik hitam tertoreh padanya, semakin banyak maksiat yang dilakukan maka semakin banyak pula noda yang melekat hingga hati menjadi pekat dan sulit untuk menerima petunjuk.
Bila kita tanyakan kepada semua orang, apakah anda ingin hidup bahagia? Tentu mereka akan menjawab “ YA “, selama ini mansia hidup tuk mencari kebahagiaan tak jarang yang rela membanting tulang tuk dapat merengkuh kebahagiaan. Namun sayang kebahagiaan yang merka cari selama ini adalah kebahagiaan semu yang bersifat duniawi, kebahagiaan mereka hanya sekedar memiliki istri cantik, rumah mewah, kendaraan mewah, anak pintar dll yang bersifat dunia.
Kebahagiaan yang sesungguhnya adalah kebahagiaan akhirat yang tanpa batas. Kebahagiaan mendapat surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai sungguh betapa agung kebahagiaan didalamnya kelak hingga ia tak akan pernah terbayangkan oleh imajinasi seseorang.
Dalam dunia kerja kita sepakat bahwa hasil setiap pekerjaan dilihat dari kinerja yang kita lakukan. Demikian pula surga, untuk mendapatkannya tidaklah mudah, butuh perjuangan tuk dapat meraihnya. Rasulullah saw bersabda : “ Jalan menuju surga dikelilingi dengan hal-hal yang dibenci oleh manusia dan jalan menuju neraka dikelilingi dengan kesenangan.
Saudaraku, hidup ini adalah pilihan, semua potensi ada disana bahkan Allah swt tidak pernah memaksakan umatnya untuk masuk Islam “la ikraha fiddin qod tabayyan rusydu minal ghoyyi. Namun Allah hanya menjadikan 2 balasan untuknya; surga atau neraka.
Tidak ada kata terlambat bagi semua, bila saja kita pernah melakukan dosa dan maksiat Allah selalu membuka taubat bagi hamba-hambanya. Rasulullah saw pernah bersabda: “Allah sangat bergembira dengan taubat seorang hamba melebihi kebahagiaan hamba tersebut ketika kehilangan bekal dalam perjalanan, lalu ia menemukannya kembali setelah hamper putus asa untuk menemukannya.” (HR. Muslim)
Jangan pernah kita merasa bangga dengan apapun kemaksiatan yang kita lakukan karena itu adalah tipu daya iblis untuk menyesatkan manusia. Pernahkan kita bertanya kepada para pecandu narkoba yang mencari kebahagiaan darinya? Sungguh, sekali-kali mereka tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan darinya. Andai saja meraka mengaku mendapatkan kebahagiaan maka itu semua adalah dusta justru mereka sangat tersiksa dengannya mulai dari ketergantungan, gangguan psikologi, tercorengnya moral bahkan keselamatan jiwa mereka sendiri terancam. Naudzubillah min dzalik
Rasulullah bersabda: “Setiap anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang banyak melakukan kesalahan adalah orang yang banyak bertaubat.” ( HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Hanya satu cara kalau kita menginkan kehidupan yang penuh kebahagiaan, yaitu dengan kita mengikuti petunjuk Allah dan Rasulnya. Orang bijak tak pernah menilai masalah hanya dari ujungnya, orang bijak akan melihat sesuatu dari pangkal hingga ujung setelah itu ia menarik satu kesimpulan.
Mari telaah kembali ayat-ayat Al Qur’an, kita hadiri majlis-majlis ilmu dan kita pinta solusi semua persoalan yang dihadapi hanya kepada Allah, melalui sujud dalam shalat di setiap sepertiga malam. Sehingga dengannya kita akan dapat merasakan kenikmatan hidup yang haqiqi. Umar bin khatab pernah berkata : “ Carilah hatimu pada tiga hal; Membaca Al Qur’an, Sholat dan Menghadiri majlis-majlis Ilmu. Bila engaku tidak mendapatkan hatimu pada tiga hal tersebut, maka mintalah hati kepada Allah karma sebenarnya engaku tidak memiliki hati”.
By : Faris Muhiburrahman.